Jaringan seluler biasanya dipahami sebagai menara radio dan aliran data. Namun, AT&T menghadapi tantangan berkelanjutan dalam menavigasi kompleksitas dunia nyata — bangunan, pepohonan, dan hambatan lain yang dapat mengganggu sinyal nirkabel ke ponsel Anda. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan beralih ke teknologi canggih yang biasa digunakan dalam game dan grafik komputer: ray tracing, yang didukung oleh kecerdasan buatan.
Bagaimana Ray Tracing Meningkatkan Kinerja Jaringan
AT&T Geo Modeler adalah sistem baru yang menggunakan ray tracing dan AI untuk membuat representasi detail area jangkauan jaringan. Hal ini memungkinkan AT&T merespons gangguan layanan dengan cepat dan secara proaktif mengonfigurasi jaringannya untuk menangani peristiwa besar atau bencana alam.
Apa itu Ray Tracing dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Dalam video game dan animasi, ray tracing mensimulasikan perilaku cahaya di dunia virtual. Perangkat lunak menelusuri jalur sinar cahaya untuk secara akurat menggambarkan bayangan, pantulan, dan realisme visual secara keseluruhan.
Secara historis, ray tracing sangat menuntut komputasi. Kini, ponsel pintar kelas atas dapat menampilkan pemandangan fotorealistik dan ray-tracing dalam game secara real-time.
Menerapkan konsep ini pada jaringan seluler, Velin Kounev, ilmuwan inventif utama di AT&T Labs, menjelaskan bahwa fungsi teknologi serupa, meskipun dalam skala yang jauh lebih besar: “Apa pun yang dilakukan Nvidia untuk game, apa pun yang dilakukan Disney… kami melakukannya dalam skala yang jauh lebih besar.”
Dalam konteks Geo Modeler AT&T, gelombang radio frekuensi tinggi yang dipancarkan menara seluler berperilaku seperti cahaya. Sistem ini menganalisis bagaimana gelombang ini berinteraksi dengan lingkungan – memantul dari permukaan atau terhalang oleh struktur. Data ini kemudian diproses oleh sistem internal dan model pembelajaran mesin, memungkinkan AT&T melakukan penyesuaian dengan cepat.
Penyesuaian ini dapat berkisar dari menyempurnakan sudut antena terdekat hingga mengkonfigurasi ulang jaringan setelah menara padam, idealnya semuanya tanpa berdampak pada pelanggan.
Optimasi Jaringan Proaktif dan Kemampuan Pemulihan Mandiri
Jennifer Yates, asisten wakil presiden ilmu pengetahuan inventif, otomatisasi jaringan dan layanan di AT&T Labs, menyoroti tujuannya: “Kami tidak ingin [pelanggan] menyadarinya.” Jaringan ini dirancang untuk dapat menyembuhkan diri sendiri dan otonom, beroperasi dengan lancar di belakang layar.
Kounev menguraikan manfaatnya dengan contoh yang familiar: “Saat Anda mencapai lalu lintas Terowongan Lincoln pada pukul 5 sore dan situs web Anda dapat dimuat, saat itulah kami masuk.” Sistem ini mengoptimalkan lalu lintas jaringan selama jam sibuk untuk memastikan koneksi yang andal, bahkan di area yang padat.
Memprediksi dan Menerapkan Sumber Daya Menjelang Peristiwa
Selain penyesuaian jaringan harian, Geo Modeler adalah alat yang berharga untuk memprediksi penggunaan sumber daya selama acara besar seperti festival musik atau bencana alam. Misalnya, setelah pohon tumbang saat terjadi badai, penelusuran sinar dapat dengan cepat menghasilkan model jaringan yang direvisi, sehingga dapat memandu penyesuaian. AT&T memanfaatkan teknologi ini di festival Coachella pada bulan April.
Untuk mengantisipasi kejadian seperti badai, AT&T dapat memprediksi perubahan jangkauan jaringan. “Mengetahui kemungkinan terjadinya lubang di jaringan memungkinkan AT&T untuk menempatkan sumber daya, seperti generator atau menara seluler, sebelum badai melanda.” Selain itu, tidak seperti alat prediksi tradisional yang hanya mengandalkan data yang ada, ray tracing memungkinkan AT&T membuat prediksi di area yang kekurangan data pengukuran.
Setahun Pengembangan dan Validasi Ekstensif
Setelah satu tahun pengembangan, AT&T telah mengumpulkan data yang cukup untuk menyebarkan Geo Modeler secara lebih luas. Yates menekankan bahwa AT&T telah memvalidasi hasilnya secara ketat dengan membandingkan prediksi model dengan pengukuran di dunia nyata. Kounev mencatat bahwa mendemonstrasikan kemampuan teknologi secara real-time di seluruh jaringan stasiun yang luas memerlukan keyakinan pemangku kepentingan internal.
Dengan menggunakan teknik video game, AT&T meningkatkan ketahanan dan kinerja jaringan selulernya, yang pada akhirnya memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dengan secara proaktif mengatasi potensi masalah dan mengoptimalkan konektivitas.
Kesimpulannya, adopsi teknologi ray tracing oleh AT&T menunjukkan pendekatan proaktif dan inovatif terhadap manajemen jaringan, memastikan konektivitas yang andal bahkan dalam situasi yang menantang. Dengan mengantisipasi dan memitigasi potensi masalah, AT&T memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam evolusi teknologi seluler






























